Pascasarjana IAIN Kediri kembali mengadakan Studium General yang sangat dinanti pada hari 2 September 2024 dengan tema “Transformasi Pendidikan Islam di Indonesia: Refleksi tentang Kontinuitas dan Perubahan”. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa pascasarjana, dosen, serta akademisi lainnya yang tertarik dengan perkembangan pendidikan Islam di Indonesia di tengah dinamika global dan lokal yang terus berubah.
Narasumber Ahli dalam Pendidikan Islam
Studium General ini menghadirkan Prof. Dr. H. Achmad Muhibbin Zuhri, M.Ag., seorang pakar Ilmu Agama dari UIN Sunan Ampel Surabaya. Dalam Studium General ini, beliau memberikan refleksi mendalam tentang tantangan dan peluang yang dihadapi oleh pendidikan Islam dalam menjaga nilai-nilai tradisionalnya sambil merespons perubahan zaman.
Isi dan Fokus Studium General:
- Pentingnya Kontinuitas dalam Pendidikan Islam
Prof. Dr. H. Achmad Muhibbin Zuhri, M.Ag. memulai paparannya dengan membahas pentingnya menjaga kontinuitas dalam pendidikan Islam, khususnya terkait nilai-nilai dasar yang selama berabad-abad telah menjadi pondasi pendidikan di pesantren dan madrasah di Indonesia. Menurutnya, pendidikan Islam harus tetap mempertahankan akar spiritual dan moral yang kuat, meskipun tantangan modern terus bermunculan. “Pendidikan Islam tidak hanya tentang mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang abadi,” jelasnya. - Transformasi dalam Menghadapi Perubahan Global
Di sisi lain, Prof. Dr. H. Achmad Muhibbin Zuhri, M.Ag. menekankan bahwa pendidikan Islam juga harus bertransformasi untuk menghadapi tantangan global seperti digitalisasi, ekonomi berbasis pengetahuan, dan perkembangan teknologi. Beliau menyampaikan bahwa perubahan-perubahan ini harus dihadapi dengan kesiapan dan strategi yang tepat agar pendidikan Islam tetap relevan dan kontributif bagi perkembangan zaman. “Modernisasi dalam pendidikan Islam harus diterapkan tanpa kehilangan esensi dari nilai-nilai Islam itu sendiri,” tambahnya. - Penguatan Kurikulum dan Teknologi di Era Digital
Salah satu hal penting yang dibahas dalam Studium General ini adalah penguatan kurikulum yang mampu memadukan pengetahuan agama dengan ilmu pengetahuan modern. Prof. Dr. H. Achmad Muhibbin Zuhri, M.Ag. menjelaskan bagaimana pendidikan Islam di Indonesia dapat memanfaatkan teknologi, khususnya dalam pembelajaran e-learning dan media digital. “Pesantren, madrasah, dan lembaga pendidikan Islam harus mulai mengadopsi teknologi tanpa meninggalkan prinsip dasar keislaman,” ujar Prof. Dr. H. Achmad Muhibbin Zuhri, M.Ag.. Menurutnya, penggunaan teknologi seperti e-learning dapat memperluas akses terhadap pendidikan Islam, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau. - Tantangan dan Peluang Pendidikan Islam di Indonesia
Prof. Dr. H. Achmad Muhibbin Zuhri, M.Ag. juga membahas sejumlah tantangan yang dihadapi oleh pendidikan Islam di Indonesia, seperti isu kualitas pendidikan, keterbatasan sumber daya, dan bagaimana pendidikan Islam dapat beradaptasi dengan tuntutan dunia kerja yang terus berubah. Namun, beliau juga optimis bahwa pendidikan Islam di Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berkembang dengan adanya dukungan dari pemerintah dan lembaga-lembaga internasional. “Kita perlu menciptakan lulusan yang tidak hanya kuat dalam ilmu agama, tetapi juga memiliki keterampilan yang dibutuhkan di dunia modern,” katanya.
Diskusi dan Antusiasme Mahasiswa
Sesi tanya jawab yang diadakan setelah presentasi utama berlangsung sangat dinamis. Mahasiswa dan dosen dari berbagai program studi mengajukan pertanyaan seputar bagaimana integrasi pendidikan Islam dengan inovasi-inovasi teknologi modern dan bagaimana pesantren-pesantren di Indonesia dapat meningkatkan kualitas pendidikannya agar mampu bersaing di tingkat internasional.
Salah satu mahasiswa bertanya tentang bagaimana pesantren dapat beradaptasi dengan sistem pembelajaran digital. Prof. Dr. H. Achmad Muhibbin Zuhri, M.Ag. menjawab bahwa penting bagi setiap institusi pendidikan Islam untuk mulai membuka diri terhadap teknologi tanpa mengorbankan nilai-nilai keislaman. “Transformasi itu perlu, tapi kita harus selalu ingat bahwa spiritualitas dan moralitas adalah inti dari pendidikan Islam,” ujarnya.
Kesimpulan dan Harapan untuk Masa Depan Pendidikan Islam
Studium General ini memberikan wawasan baru dan mendalam tentang dinamika antara kontinuitas dan perubahan dalam konteks pendidikan Islam di Indonesia. Prof. Dr. H. Achmad Muhibbin Zuhri, M.Ag. menekankan pentingnya mempertahankan keseimbangan antara menjaga tradisi yang telah lama ada dan berinovasi untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan. Pendidikan Islam, menurutnya, harus tetap menjadi pilar moral dan intelektual yang kuat dalam masyarakat Indonesia yang semakin modern.
Pascasarjana IAIN Kediri berkomitmen untuk terus menghadirkan Studium General berkualitas yang mampu memberikan inspirasi dan pengetahuan baru bagi para mahasiswa, khususnya di bidang pendidikan Islam.